Sabtu, 05 Desember 2009

Kronologis Penembakan 13 Petani Ogan Hilir Oleh Brimob Polda Sumsel (Versi Polisi)

Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta
- 11 Warga Palembang mengalami luka akibat terkena peluru karet yang
dilepaskan petugas. Bagaimana itu bisa terjadi? Polisi beralasan warga
melakukan perlawanan saat petugas membongkar pondok mereka di PTPN VII.

"Satgas
didampingi Brimob (BKO Polda Sumsel) melakukan pembongkaran pondok dan
patok warga Desa Rengas di areal kebun tebu Rayon VI, mengetahui hal
tersebut massa menuju Rayon VI berupaya masuk kamp dengan anarkis,"
terang Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna melalui pesan
singkat, Jumat (4/12/2009) malam.

Massa yang diperkirakan berjumlah 400 orang, sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat mulai agresif.

"Dalam
aksi anarkis tersebut massa bermaksud merebut senjata brimob dan
membakar kantor perumahan karyawan dan gudang pupuk," tambah Nanan.

Nanan
mengaku, melihat tindakan itu petugas lalu memberikan tembakan
peringatan, namun entah bagaimana 11 warga terkena peluru karet.

"Lalu pasukan Brimob memberikan tembakan peringatan sehingga terjadi penembakan terhadap masyarakat," imbuhnya.

11
Korban itu yakni Erwani (45), mengalami luka tembak di tangan kiri,
Asep (20), mengalami luka tembak di leher kiri, M Gunadi (35),
mengalami luka tembak di dada kiri, Wawan (25) mengalami luka tembak di
dada kiri.

Kemudian Suhandi (35), mengalami luka tembak di dada
kiri, Muklis (23), luka tembak di tangan kiri, Sirin (35) luka tembak
di kaki kanan, Purba, lluka tembka di pipi kanan.

Fauzi (31),
mengalami luka tembak di dada kiri Rahmat Setiawan (20), Luka tembak di
kaki kiri, dan Ahmad Sabili (25). Para korban seluruhnya warga Desa
Rengas, Payaraman.

"11 orang ini sudah dibawa ke Rumah Sakit
Palembang dan korban pihak karyawan perkebuna Cinta Manis 3 orang
terkena luka bacok" urai Nanan.

Sedang bangunan yang terbakar
yakni pos satpam, kantor rayon enam, 4 unit bedeng, 8 rumah karyawan, 1
motor, dan 1 mobil pick up.

Tidak ada komentar:

Kelompok advokasi Riau

Kelompok advokasi Riau
Rebut Alat-alat Produksi !