Senin, 14 Desember 2009

UNILEVER LEPAS MINYAK KELAPA SAWIT 'SALAH'

Subject: Warta Berita - Radio Nederland, 11 Desember 2009
Date: Fri, 11 Dec 2009 15:30:01 +0000
From: Radio Nederland Berita list manager <owner-berita@ RNW.NL>

Perusahaan produk kebutuhan hidup Belanda-Inggris, Unilever menghentikan
pembelian minyak kelapa sawit dari Sinar Mas, sebuah grup Indonesia yang
mungkin terlibat dalam pembalakan liar hutan. Unilever mengambil
keputusan ini di bawah tekanan dari Greenpeace.

NRC Handelsblad Online melaporkan bahwa organisasi lingkungan hidup itu
menuduh perusahaan PT Smart, bagian dari Sinar Mas, selama
bertahun-tahun menebang hutan hujan tropis demi produksi minyak sawit
mereka. Diketahui bahwa lahan gambut juga dibakar dan digunakan untuk
perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan laporan terakhir tahun lalu,
Unilever mulai melakukan investigasinya sendiri, yang berujung pada
kesimpulan sama seperti Greenpeace.

Unilever adalah pengguna terbesar minyak kelapa sawit di dunia; 1,3 juta
ton per tahunnya. Sekitar 5 persen dari jumlah itu menurut Unilever
datang dari Sinar Mas. Kontrak Unilever dengan Sinar Mas bernilai lebih
dari 20 juta Euro. Menurut Unilever, ini satu-satunya kontrak mereka
dengan produsen minyak sawit yang akan dihentikan. Intinya adalah saat
ini Unilever terus mencari alternatif bagi kelapa sawit yang tidak
diketahui asal usulnya.

Sertifikasi

"Unilever telah menargetkan diri untuk mengambil semua produk minyak
sawit mulai tahun 2015 dari produksi berkelanjutan, " ujar juru bicara
mereka. "Bagi produk-produk Eropa hal ini akan diberlakukan lebih cepat,
mulai 2012." Sekarang 15 persen dari minyak sawit yang digunakan
Unilever bersertifikat, sekitar setengahnya merupakan minyak sawit dunia
"ramah lingkungan". NRC Handelsblad Online melaporkan.

Greenpeace memiliki keraguan cukup serius akan kualitas sertifikasi.
Menurut kelompok lingkungan hidup ini, perusahaan induk seringnya memang
mempunyai catatan yang baik, namun di samping itu perusahaan-perusaha an
cabang juga sering melanggar aturan lingkungan. PT Smart adalah anggota
Meja Bundar Minyak Sawit Berkelanjutan, sebuah organisasi yang mengaku
bertujuan memperjuangkan produksi minyak sawit berkelanjutan. Tetapi
perusahaan tersebut belum memiliki satupun perkebunan bersertifikat
lingkungan.

Minyak kelapa sawit selain digunakan untuk bahan produksi kebutuhan
hidup juga digunakan untuk produksi biofuel, dimana dalam beberapa tahun
terakhir produksinya telah meningkat secara signifikan. Hal ini
menyebabkan pesatnya penebangan hutan hujan tropis di negara-negara
seperti Malaysia dan Indonesia. Hutan- hutan tersebut mempunyai peran
penting dalam mengurangi gas rumah kaca karena mereka menyerap karbon
dioksida. Di Indonesia, dihentikannya penebangan hutan ini akan berguna
dalam mengurangi laju kepunahan habitat orangutan. Demikian tulis NRC
Handelsblad Online.

Tidak ada komentar:

Kelompok advokasi Riau

Kelompok advokasi Riau
Rebut Alat-alat Produksi !